Pura Tirta Sudamala


Pencinta Wisata Budaya dan Spritual di Bali, terutama bagi warga Hindu tidak hanya bisa bersembahyang di pura untuk memenuhi kebutuhan rohani di tempat tersebut terdapat pemandian suci ataupun beji yang bisa difungsikan sebagai tempat melukat diri dengan tujuan-tujuan spiritual. Purta Tirta Sudamala, tempat ini selalu ramai pada saat-saat hari suci agama Hindu.

Pura Tirta Sudamala terletak di desa wisata Banjar Pakraman Sedit, Bebalang – Bangli. Terletak di tepi sungai Tukad Singsing yang berada di dasar lembah sungai yang masih asri, pepohonan di bantaran sungai terlihat hijau dan rimbun ditambah aliran air sungai yang jernih menyuguhkan pemandangan alam yang benar-benar berbeda, dimana sekarang jarang kita menemukan sungai dengan airnya mengalir jernih.


Sehingga menjadikan tempat ini sebagai wisata rohani yang mumpuni sebagai tempat refresh, sekaligus memohon berbagai kesembuhan kepada Sang Pencipta. Tempat ini sudah dikelola dengan baik oleh warga setempat, sehingga pengunjung merasa nyaman dan aman.

Pancoran ini terletak di bagian jaba (luar) pura Tirta Sudamala, Sampai di lokasi anda sudah bisa melihat 9 buah pancoran tingginya kira-kira (sekitar 3.5 meter) di sisi sebelah Selatan, yang dikenal sebagai pancoran Dewata Nawa Sanga, kemudian ada 6 buah pancoran yang tidak pada sisi sebelah Utara yang dibagi menjadi dua bagian, sebagian adalah berupa toya (yeh) kelebutan (mata air alam) masing-masing yaitu kelebutan Toya Langse diyakini sebagai stana Sang Hyang Taksu, kelebutan Toya Bulan sebagai stana Julit Putih dan kelebutan Toya Penyeseh atau disebut sebagai penglukatan Madu Kama dan sebagian lagi 3 buah pancoran cukup rendah diyakini sebagai penglukatan Widyadara, Widyadari dan Tirta Sudamala.




Urutan atau tata cara melukat di Pancoran Pura Tirta Sudamala, dimulai dari tiga buah kelebutan yang berada di sungai, kemudian beranjak menuju 9 buah pancoran tinggi atau pancuran Dewata Nawa Sanga dan terakhir ke 3 buah pancoran kecil di sebelahnya. Setelah anda melukat di 15 buah pancuran tersebut barulah anda melanjutkan dengan persembahyangan. Perlu diketahui pancoran Dewata Nawa Sanga ini cukup tinggi, sangat terasa sekali saat guyurannya menimpa tubuh anda, untuk itulah perhatikan juga jika membawa anak-anak ikut serta, akan sangat terasa sekali di tubuh mereka.


Begitu juga salah satu sumber air yang dikenal dengan dengan kelebutan Toya Penyeseh, kelebutan ini pantang untuk orang yang sedang hamil, jika ini dilakukan khawatirnya terjadi hal-hal yang negatif. Pancuran yang ada di jaba Pura Tirta Sudamala ini diperuntukkan untuk melukat atau meruwat membersihkan dan menyucikan jiwa raga dari pengaruh negatif dari segala kekuatan ilmu hitam dan melebur segala kekotoran. Jika anda membutuhkan pengobatan alternatif untuk kesembuhan penyakit anda yang disebabkan oleh kekuatan negatif, atau ingin melebur segala mala (kotoran) dalam tubuh manusia maka anda perlu melukat atau meruwat di sini.


Pancoran Pura Tirta Sudamala ini, selain memang diperuntukkan untuk melukat, tempat ini memang terkesan begitu damai, tenang dan nyaman, keindahan alam sekitarnya, membalut tempat dengan nuansa mistis yang indah dan damai. Tebing-tebing sungai begitu indah dan alami dengan aliran sungai yang jernih, jauh dari polusi perkotaan dan juga limbah-limbah pabrik, yang keberadaanya tentu mulai langka di Bali. Air pancuran yang mengalir jernih ini, tidak pernah surut, walaupun musim kemarau. Air dari alam ini juga dimanfaatkan oleh warga sebagi air minum, sedangkan air pancoran dan kelebutan yang mengalir langsung ke sungai dimanfaatkan untuk mandi.

Akses Menuju Pancoran Pura Tirta Sudamala :


Jika perjalanan dari arah Gianyar, masuk ke jalur Gianyar – Bangli, sampai di desa Belalang, sebelum (selatan) kota Bangli ada sebuah pertigaan dengan petunjuk ke kiri menuju Pura Tirta Sudamala. Untuk tempatnya bisa diakses dengan kedaraan sepeda motor maupun mobil. Sampai di lokasi anda menuruni jalan beraspal sekitar 200 meter, sebelum sampai ke puranya akan bertemu dengan sebuah pos dimana nantinya akan membayar tiket masuk sebesar 2000 rupiah/orang dan 1000 rupiah untuk parkir. Bila sudah sampai di area tujuan, parkir yang disediakan juga cukup luas pada hari-hari suci seperti purnama, tilem, kajeng kliwon ataupun banyupinaruh, banyak warga yang datang ke sini dengan tujuan melukat.



Memasuki areal Pura Tirta Sudamala tidak dikenakan biaya atau tiket masuk, tetapi jika anda mau anda bisa mepunia secara sukarela. Di areal pura di jaga seorang warga yang bernama bapak Sukarja. Apabila kita ketempat tersebut ingin menikmati keindahan dan kesegaran air ditempat tesebut bisa melakukan sewa kamben lengkap dengan slendang sebesar 5000 rupiah/orang, loker untuk menaruh barang-barang sebesar 5000 rupiah untuk sewa kamar mandi sebesar 2000 rupiah/orang. Untuk tempat makan diareal pura tersedia tempat makan berupa warung sederhana yang sekiranya cukup mengganjal perut



Semakin banyak yang tahu akan keberadaan pancuran Tirta Sudamala ini, semakin meningkat juga kunjungan warga ke tempat ini, apalagi mereka yang sudah tahu dan merasakan khasiatnya.

Berikut Video dari Pura Tirta Sudamala :



Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget