Penglipuran


Penglipuran merupakan Wisata Budaya yang banyak dikujungi para turis setiap tahunnya, dikarenakan mempunyai keunikan tersendiri dimana terdapat rumah yang menggunakan arsitektur zaman dulu yang masih terjaga hingga saat ini.


Lokasi lokasi desa adat Penglipuran, berada di desa Kubu, kabupaten Bangli, provinsi Bali. Mungkin banyak dari anda tidak tahu, kabupaten Bangli di Bali bagian mana. Jika anda pernah wisata ke Kintamani atau Gunung Batur, inilah wilayah kabupaten Bangli. Lokasi desa penglipuran Bangli berada di ketinggian sekitar 600 – 700 meter dari permukaan laut. Akibat berada di posisi ketinggian ini, membuat udara sejuk akan terbayang oleh anda.

Sejarah Singkat :


Mengenai asal mulai kata Desa Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang diyakini oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur” yang berarti ketidak bahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat untuk penghiburan. 

Persepsi ini muncul karena Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering mengunjungi desa ini untuk bermeditasi dan bersantai. Di desa Penglipuran Bangli, bentuk dari tiap-tiap rumah penduduk hampir sama. Kemiripan dari tiap-tiap rumah terlihat pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah menggunakan bambu, lebar pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang dewasa. Di masyarakat Bali pintu jenis ini di sebut angkul-angkul.

Daya Tarik :





Desa ini menganut tata ruang dengan konsep trimandala, dibagi ke dalam tiga ruang yang berbeda secara fungsi dan tingkat kesucian, yaitu utama, madya dan nista. Letak ketiga ruang ini membujur dari utara (gunung) ke selatan (laut), dengan jalan desa lurus berundak sebagai poros tengah, memisahkan ruang madya menjadi dua bagian.

Di paling utara pada zona utama atau “ruang pada dewa”, berdiri bangunan suci pura bernama Penataran tempat beribadah para penduduk desa. Adapun zona madya atau “ruang manusia” terdapat 76 kaveling pekarangan dan rumah tempat bermukim warga terbagi ke dalam dua jajaran, yaitu barat 38 dan timur 38.

Setiap kaveling memiliki ukuran 800-900 meter persegi memanjang dari barat ke timur. Jalan desa sebagai pemisah dipertahankan bebas dari kendaraan roda empat dan tidak menggunakan aspal tetapi paving block dan batu sikat.

Bagian paling selatan adalah nista mandala atau “ruang bagi manusia yang telah meninggal” berupa tempat pemakaman penduduk desa.

Rumah setiap keluarga dalam setiap kaveling tampak hampir seragam semuanya, berada dalam pekarangan dan dibatasi oleh pagar tembok serta memiliki gerbang khas Bali sebagai pintu masuk.

Setiap pekarangan mempunyai beberapa bangunan berupa ruangan tidur, ruangan tamu, dapur, balai-balai, lumbung dan tempat sembayang dalam rumah. Antara satu pekarangan dengan pekarangan lainnya terdapat jalan sempit yang menghubungkan keduanya. Bangunan berarsitektur tradisional dengan material tiang dari kayu dan atap yang khas berupa sirap bambu.

Penggunaan bambu yang cukup dominan tidaklah mengherankan karena 40% dari luas wilayahnya merupakan hutan bambu. Material untuk bangunan bisa diambil dari hutan ini, di samping juga untuk bahan barang kerajinan dan kebutuhan untuk ritual. Dari sisi ekologis, hutan bambu berfungsi vital untuk menahan erosi mengingat kondisi lahan desa yang miring.

Kemampuan mempertahankan penataan ruang dan bangunan secara tradisional di desa Penglipuran, menjadi suatu daya tarik tersendiri sehingga akhirnya tempat ini berkembang menjadi desa wisata. Kegigihan para penduduknya untuk memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat penghargaan, tidak mengherankan desa Penglipuran pernah memperoleh anugerah Kalpataru.

Waktu Tempuh :
Waktu yang ditempuh dari kota Denpasar untuk menuju lokasi sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor) jika tidak ada hambatan (jalan lancar) , untuk waktu dari lokasi parkir hingga tempat wisata tidak lebih dari 1 menit, berjarak hanya 30m dari tempat parkir sudah sampai di objek wisata. 

Fasilitas Yang Tersedia :

  • Area Parkir kendaraan
  • Tempat Ibadah Umat Hindu
  • Kamar mandi / MCK
  • Tempat Istirahat
  • Rumah Makan
  • dan masih banyak lainya
Kendaraan Menuju Lokasi :
Untuk menuju tempat wisata dapat menggunakan kendaraan darat pribadi berupa motor, mobil, bus, dll. Untuk wisatawan interlokal/mancanegara yang tidak memiliki kendaraan, disarankan untuk menyewa kendaraan agar perjalanan lebih nyaman, dan leluasa, tidak disarankan menggunakan kendaraan antar jemput/ojek online, dsb. Tidak ada kendaraan di dalam objek wisata, perlajanan ditempuh dengan berjalan kaki.

Wisata Kuliner : 

Rumah  makan Pak Bagong merupakan salah satu  tempat makan yang terkenal di Bangli, setelah penat mengunjungi objek wisata, sangat disarankan untuk mengujungi rumah makan Pak Bagong yang beralamat di LC Subak Aya, Bebalang, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80614. Rumah makan ini menyediakan menu ikan mujair dan ikan nila yang langsung dibudidaya dari danau batur. Menu andalan dari tempat makan ini yaitu mujair nyatnyat yang dibandrol dengan harga Rp 30.000- Rp 50.000 sudah bisa menikmati makanan ini, bumbu rempah-rempah yang meresap ke dalam ikan, dan ikan yang fresh dari budidaya langsung menambah cita rasa makanan. Dari desa Penglipuran berjarak sekitar 6,8 Km untuk dapat sampai ke rumah makan ini.

Tempat Menginap :


Guest House di Desa Penglipuran Bali yang terletak diantara rumah penduduk sengaja dibangun dan dirancang dengan desain yang unik, dimana ciri khas Rumah asli Desa Penglipuran menjadi rancangan desainya. Dengan dinding yang diberikan kesan terbuat dari anyaman bambu, serta atapnya terbuat dari tumpukan bambu yang dipotong membentuk sebuah bentuk yang seni. Untuk desain interior sudah dirancang dengan desain modern minimalis, hal ini bertujuan untuk kenyamanan ketika wisatawan istirahat. Guest House lainya lagi juga ada yang didesain dengan dinding yang terbuat dari batu bata warna abu, ini pun desain Rumah Bali yang tidak kalah menariknya.

Harga :
  • Guest House Penglipuran: Rp 500.000 / Kamar / Malam
  • Harga Tidak Termasuk Breakfast atau Sarapan Pagi
Fasilitas :
  • Queen Size Bedroom (Untuk 2 Orang)
  • Television
  • Standard Bathroom (Air Panas)
  • Sharing Living Hall
Biaya :

Tiket masuk(parkir) 
Di tempat wisata desa Penglipuran Bangli, tersedia tempat parkir yang lumayan luas dan lokasi parkir berdekatan dengan objek wisata. Biaya parkir sebesar Rp 3.000 / motor dan Rp. 10.000/mobil.  Untuk tiket memasuki wisata dikenakan biaya dengan rincian :

Wisatawan Domestik :
  • Dewasa Rp 15.000/org
  • Anak-anak Rp 10.000/org
Wisatawan Mancanegara
  • Dewasa Rp 30.000/org
  • Anak-anak Rp 25.000/org
Berikut Video dari Desa Wisata Penglipuran :

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget