Yuk Melali

Latest Post


Penglipuran merupakan Wisata Budaya yang banyak dikujungi para turis setiap tahunnya, dikarenakan mempunyai keunikan tersendiri dimana terdapat rumah yang menggunakan arsitektur zaman dulu yang masih terjaga hingga saat ini.


Lokasi lokasi desa adat Penglipuran, berada di desa Kubu, kabupaten Bangli, provinsi Bali. Mungkin banyak dari anda tidak tahu, kabupaten Bangli di Bali bagian mana. Jika anda pernah wisata ke Kintamani atau Gunung Batur, inilah wilayah kabupaten Bangli. Lokasi desa penglipuran Bangli berada di ketinggian sekitar 600 – 700 meter dari permukaan laut. Akibat berada di posisi ketinggian ini, membuat udara sejuk akan terbayang oleh anda.

Sejarah Singkat :


Mengenai asal mulai kata Desa Penglipuran, ada 2 persepsi berbeda yang diyakini oleh masyarakatnya. Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. Presepsi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur” yang berarti ketidak bahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat untuk penghiburan. 

Persepsi ini muncul karena Raja Bangli pada saat itu dikatakan sering mengunjungi desa ini untuk bermeditasi dan bersantai. Di desa Penglipuran Bangli, bentuk dari tiap-tiap rumah penduduk hampir sama. Kemiripan dari tiap-tiap rumah terlihat pada pintu gerbang rumah, atap rumah dan dinding rumah menggunakan bambu, lebar pintu gerbang yang hanya muat untuk satu orang dewasa. Di masyarakat Bali pintu jenis ini di sebut angkul-angkul.

Daya Tarik :





Desa ini menganut tata ruang dengan konsep trimandala, dibagi ke dalam tiga ruang yang berbeda secara fungsi dan tingkat kesucian, yaitu utama, madya dan nista. Letak ketiga ruang ini membujur dari utara (gunung) ke selatan (laut), dengan jalan desa lurus berundak sebagai poros tengah, memisahkan ruang madya menjadi dua bagian.

Di paling utara pada zona utama atau “ruang pada dewa”, berdiri bangunan suci pura bernama Penataran tempat beribadah para penduduk desa. Adapun zona madya atau “ruang manusia” terdapat 76 kaveling pekarangan dan rumah tempat bermukim warga terbagi ke dalam dua jajaran, yaitu barat 38 dan timur 38.

Setiap kaveling memiliki ukuran 800-900 meter persegi memanjang dari barat ke timur. Jalan desa sebagai pemisah dipertahankan bebas dari kendaraan roda empat dan tidak menggunakan aspal tetapi paving block dan batu sikat.

Bagian paling selatan adalah nista mandala atau “ruang bagi manusia yang telah meninggal” berupa tempat pemakaman penduduk desa.

Rumah setiap keluarga dalam setiap kaveling tampak hampir seragam semuanya, berada dalam pekarangan dan dibatasi oleh pagar tembok serta memiliki gerbang khas Bali sebagai pintu masuk.

Setiap pekarangan mempunyai beberapa bangunan berupa ruangan tidur, ruangan tamu, dapur, balai-balai, lumbung dan tempat sembayang dalam rumah. Antara satu pekarangan dengan pekarangan lainnya terdapat jalan sempit yang menghubungkan keduanya. Bangunan berarsitektur tradisional dengan material tiang dari kayu dan atap yang khas berupa sirap bambu.

Penggunaan bambu yang cukup dominan tidaklah mengherankan karena 40% dari luas wilayahnya merupakan hutan bambu. Material untuk bangunan bisa diambil dari hutan ini, di samping juga untuk bahan barang kerajinan dan kebutuhan untuk ritual. Dari sisi ekologis, hutan bambu berfungsi vital untuk menahan erosi mengingat kondisi lahan desa yang miring.

Kemampuan mempertahankan penataan ruang dan bangunan secara tradisional di desa Penglipuran, menjadi suatu daya tarik tersendiri sehingga akhirnya tempat ini berkembang menjadi desa wisata. Kegigihan para penduduknya untuk memperjuangkan keaslian desa juga patut mendapat penghargaan, tidak mengherankan desa Penglipuran pernah memperoleh anugerah Kalpataru.

Waktu Tempuh :
Waktu yang ditempuh dari kota Denpasar untuk menuju lokasi sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua (motor) jika tidak ada hambatan (jalan lancar) , untuk waktu dari lokasi parkir hingga tempat wisata tidak lebih dari 1 menit, berjarak hanya 30m dari tempat parkir sudah sampai di objek wisata. 

Fasilitas Yang Tersedia :

  • Area Parkir kendaraan
  • Tempat Ibadah Umat Hindu
  • Kamar mandi / MCK
  • Tempat Istirahat
  • Rumah Makan
  • dan masih banyak lainya
Kendaraan Menuju Lokasi :
Untuk menuju tempat wisata dapat menggunakan kendaraan darat pribadi berupa motor, mobil, bus, dll. Untuk wisatawan interlokal/mancanegara yang tidak memiliki kendaraan, disarankan untuk menyewa kendaraan agar perjalanan lebih nyaman, dan leluasa, tidak disarankan menggunakan kendaraan antar jemput/ojek online, dsb. Tidak ada kendaraan di dalam objek wisata, perlajanan ditempuh dengan berjalan kaki.

Wisata Kuliner : 

Rumah  makan Pak Bagong merupakan salah satu  tempat makan yang terkenal di Bangli, setelah penat mengunjungi objek wisata, sangat disarankan untuk mengujungi rumah makan Pak Bagong yang beralamat di LC Subak Aya, Bebalang, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80614. Rumah makan ini menyediakan menu ikan mujair dan ikan nila yang langsung dibudidaya dari danau batur. Menu andalan dari tempat makan ini yaitu mujair nyatnyat yang dibandrol dengan harga Rp 30.000- Rp 50.000 sudah bisa menikmati makanan ini, bumbu rempah-rempah yang meresap ke dalam ikan, dan ikan yang fresh dari budidaya langsung menambah cita rasa makanan. Dari desa Penglipuran berjarak sekitar 6,8 Km untuk dapat sampai ke rumah makan ini.

Tempat Menginap :


Guest House di Desa Penglipuran Bali yang terletak diantara rumah penduduk sengaja dibangun dan dirancang dengan desain yang unik, dimana ciri khas Rumah asli Desa Penglipuran menjadi rancangan desainya. Dengan dinding yang diberikan kesan terbuat dari anyaman bambu, serta atapnya terbuat dari tumpukan bambu yang dipotong membentuk sebuah bentuk yang seni. Untuk desain interior sudah dirancang dengan desain modern minimalis, hal ini bertujuan untuk kenyamanan ketika wisatawan istirahat. Guest House lainya lagi juga ada yang didesain dengan dinding yang terbuat dari batu bata warna abu, ini pun desain Rumah Bali yang tidak kalah menariknya.

Harga :
  • Guest House Penglipuran: Rp 500.000 / Kamar / Malam
  • Harga Tidak Termasuk Breakfast atau Sarapan Pagi
Fasilitas :
  • Queen Size Bedroom (Untuk 2 Orang)
  • Television
  • Standard Bathroom (Air Panas)
  • Sharing Living Hall
Biaya :

Tiket masuk(parkir) 
Di tempat wisata desa Penglipuran Bangli, tersedia tempat parkir yang lumayan luas dan lokasi parkir berdekatan dengan objek wisata. Biaya parkir sebesar Rp 3.000 / motor dan Rp. 10.000/mobil.  Untuk tiket memasuki wisata dikenakan biaya dengan rincian :

Wisatawan Domestik :
  • Dewasa Rp 15.000/org
  • Anak-anak Rp 10.000/org
Wisatawan Mancanegara
  • Dewasa Rp 30.000/org
  • Anak-anak Rp 25.000/org
Berikut Video dari Desa Wisata Penglipuran :


Wisata Religi dan Budaya adalah perjalanan wisata yang dilakukan dengan mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat yang berkaitan dengan agama, adat istiadat, kepercayaan, cara hidup, budaya, dan sejarah.

Lokasi :



Pura Kehen adalah sebuah pura Hindu yang terletak di Desa Cempaga berlokasi di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia, sekitar 45 km dari pusat Kota Denpasar. Letak lokasi berdasarkan alamatnya terletak di Jl. Sriwijaya No.8, Cempaga, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80613

Sejarah Singkat :



Pura ini disebut juga sebagai Pura Hyang Api di mana kehen dalam Bahasa Bali berarti api. Selain letaknya yang strategis, pada pintu masuk pura tidak menggunakan candi bentar seperti pada Pura Kahyangan Jagat umumnya. Pintu masuk Pura Kehen memang agak berbeda, yakni menggunakan candi kurung. Di samping itu, keberadaan Bale Kulkul pada batang pohon beringin turut memberi warna lain bagi Pura Kehen yang menjadi salah satu objek pariwisata unggulan Bangli. Terdapat tiga prasasti tembaga yang menyangkut keberadaan Pura tersebut.

Daya Tarik :





Pura Kehen menjadi salah satu warisan leluhur yang sangat dibanggakan masyarakat Bangli. Pura yang berada di kaki Bukit Bangli ini tampak megah saat dipandang dari jalan raya. Gapura berbahan batu padas nampak menjulang tinggi berhiaskan ukiran rumit. Tak hanya itu, pancaran nuansa klasik terasa masih sangat kental. Jalan masuk yang berundag, juga diapit dengan patung gajah yang berukuran besar. Hampir sama dengan aslinya. Ada pula patung mirip tokoh pewayangan yang seolah-olah turut menjaga keindahan pura itu.

Suasana sejuk alam pegunungan sangat terasa di Pura ini. Di halaman Madya Mandala juga tumbuh pohon beringin besar yang konon sudah berumur ratusan tahun. Tak ada yang berani menebang pohon secara sembarangan. Maklum karena itu disakralkan. Pemanfaatannya hanya diizinkan untuk keperluan upacara yadnya.

Keindahan yang ditawarkan tak hanya itu. Dari madya mandala juga terlihat indahnya pesona Kota Bangli yang masih asri dengan hijaunya pepohonan. Setelah ditelusuri, bangunan di utama mandala juga tak kalah megahnya. Sejumlah meru berjajar, berbalut ukiran berisi sentuhan cat prada. Mata menjadi tak ingin berhenti memandang. Berkat potensi yang dimiliki itu, pura yang masuk sebagai cagar budaya ini dijadikan salah satu objek wisata oleh pemkab. 

Waktu Tempuh :



Waktu yang ditempuh dari lokasi Ubud, Gianyar menuju lokasi Pura Kehen, Bangli sekitar 40 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda 2. Untuk lokasi dari ibukota Denpasar menempuh jarak -+ 41 km dengan waktu tempuh 50 menit menggunakan kendaraan roda 2.

Fasilitas Yang Tersedia :
  • Area Parkir kendaraan
  • Kamar mandi / MCK
  • Tempat Istirahat
  • Rumah Makan

Kendaraan Menuju Lokasi :

Kendaraan untuk menuju ke Pura Kehen dengan melalui jalur darat yaitu menggunakan kendaraan roda 2 (motor) ataupun kendaraan roda 4 (mobil, bus).

Wisata Kuliner :

Terdapat warung makan di sekitar pura dengan harga yang bersahabat dikantong.

Biaya :

Tiket masuk (parkir)
Tempat wisata dapat dikunjungi mulai pukul 09.00 AM – 05.00 PM, dengan membayar tiket dengan ketentuan :
  • Dewasa : Rp 10.000,00
  • Anak-anak : Rp 5.000,00
Berikut Video dari Pura Kehen :

Bagi traveler yang hobi mencari tempat yang kental akan budaya dan keunikannya, tentunya Desa Trunyan merupakan tempat yang wajib dikunjungin karena menyimpan keunikan tersendiri. 

Desa Trunyan  adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Indonesia. Terunyan terletak di dekat Danau Batur. Bagaimana tidak unik, orang yang sudah meninggal tidak dikubur seperti pada umumnya melainkan diletakkan begitu saja diatas tanah, hawa udara desa Trunyan sangat sejuk, suhunya rata-rata 17 derajat Celcius dan dapat turun sampai 12 derajat Celcius. Untuk lebih jelasnya berikut akan diulas secara sikat dan jelas.


Penjabaran Singkat :




Masyarakat Trunyan mempunyai tradisi pemakaman yang unuk, di mana jenazah tersebut di makamkan di atas batu besar yang memiliki 7 buah cekungan.

Adat Desa Trunyan mengatur tata cara menguburkan mayat bagi warganya. Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis dengan kematian yang berbeda. Apabila salah seorang warga Trunyan meninggal secara wajar, mayatnya ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa)

Penjelasan mengapa mayat yang diletakan dengan rapi di sema (kuburan) itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetapi terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut, disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Trunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.

Daya Tarik :



Desa trunyan terkenal dengan kebudayaan upacara kematian yang unik dibandingkan dengan daerah lainnya. Di desa trunyan memiliki berbagai macam aturan dalam upacara kematian :
Secara spesifik, terkait dengan kepercayaan orang Trunyan mengenai penyakit dan kematian, maka cara pemakaman orang Trunyan ada 2 macam yaitu:
  1. Meletakkan jenazah diatas tanah dibawah udara terbuka yang disebut dengan istilah mepasah. Orang-orang yang dimakamkan dengan cara mepasah adalah mereka yang pada waktu matinya termasuk orang-orang yang telah berumah tangga, orang-orang yang masih bujangan dan anak kecil yang gigi susunya telah tanggal.
  2. Dikubur / dikebumikan. Orang-orang yang dikebumikan setelah meninggal adalah mereka yang cacat tubuhnya, atau pada saat mati terdapat luka yang belum sembuh seperti misalnya terjadi pada tubuh penderita penyakit cacar, lepra dan lainnya. Orang-orang yang mati dengan tidak wajar seperti dibunuh atau bunuh diri juga dikubur. Anak-anak kecil yang gigi susunya belum tanggal juga dikubur saat meninggal.
Waktu Tempuh :
Waktu yang ditempuh dari lokasi Dermaga Kedisan di Danau Batur Bangli dengan sewa perahu akan memerlukan waktu 20-30 menit hingga tiba di lokasi.
Untuk menuju ke “Seme Wayah” tempat pemakaman mayat desa trunyan ini, ada 2 jalur yakni jalur pertama adalah jalur darat dan yang kedua adalah jalur danau. Jika melalui jalur darat, maka akan memakan waktu sekitar 45 menit dengan melewati desa penelokan. Jalur yang kedua adalah jalur danau, pada jalur ini pun ada 2 cara penyebrangan yakni lewat desa trunyan yang dapat memakan waktu sekitar 15 menit dan lewat pelabuhan kedisan akan memakan waktu sekitar 45 menit

Fasilitas :

Kendaraan Menuju Lokasi :




Kendaraan untuk menuju ke Desa Trunyan dengan melalui jalur Danau Batur yaitu menggunakan perahu boat.

Wisata Kuliner :


Disekitar daerah Danau Batur terdapat wisata kuliner sekaligus hotel yang menyediakan penginapan yang dekat dengan tempat destinasi wisata, yaitu : Segara Hotel & Restaurant Kedisan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali 80652 

Biaya :

Tiket Masuk (parkir)
Untuk menuju ke tempat wisata diperlukan sewa perahu boat dengan total biaya bervariasi tergantung jumah orang yang diangkut dan kesepakatan dengan pembawa perahu.

Harga satu paket termasuk tiket masuk dan tour guide jatuh lebih murah dengan rincian sebagai berikut :
  • Rp.1.000.000 ( Maksimal 7 Orang )
  • Rp.900.000 ( Maksimal 4 Orang )
  • Rp.750.000 ( Maksimal 2 Orang )
Catatan :
  1. Harga tiket di atas untuk wisatawan Domestik
  2. Harga untuk Sewa Perahu Motor ( Private Boot )
  3. Maksimal Kapasitas 7 Orang/Perahu
  4. Charge Rp.100.000 untuk Turis Asing
  5. Sudah Termasuk HTM Pemakaman Desa Trunyan Bali + Donasi
  6. Sudah Termasuk Guide
Untuk harga terpisah :
  • Sewa boat Rp100.000 rupiah per orang(harga berbeda-beda).
  • Harga tiket masuk Rp10.000 per orang. 
Lokasi :


Berikut Video dari Desa Trunyan :



Informasi Umum :

Objek Agrowisata Buana Amerta Sari atau biasa disingkat BAS di Susut Bangli Bali adalah salah satu tempat wisata yang berada di Jalan Raya Jurusan Tampaksiring - Kintamani, Banjar Sribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Objek Agrowisata BAS dalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan.

Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari. Objek Agrowisata BAS memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sangat di sayangkan apabila jika anda berada di kota Bangli tidak mengunjungi Objek Agrowisata BAS yang mempunyai keindahan yang tiada duanya tersebut. 

Objek Agrowisata BAS sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan anda, apalagi saat liburan panjang seperti liburan semester, nasional, ataupun hari libur lainnya.  Keindahan Objek Agrowisata BAS ini sangatlah baik bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauhan untuk merapat mengunjungi tempat Objek Agrowisata BAS.

Lokasi :



Dimana lokasi Objek Agrowisata BAS ? seperti yang tertulis di atas lokasi terletak di Jalan Raya Jurusan Tampaksiring - Kintamani, Banjar Sribatu, Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Jika anda masih bingung dimana letak Objek Agrowisata BAS saya sarankan menggunakan bantuan Google Maps, di Google maps sudah tertandai dimana lokasi yang anda cari tersebut.

Daya Tarik :



Objek Agrowisata BAS ini merupakan pariwisata berbasis pertanian. Pengelolanya petani yang tentunya pemiliknya warga Bali. Jadi, bukan tempat wisata mewah milik para investor.  Lebih dari 10 perkebunan sudah dibuka untuk agrowisata untuk saat ini yang memiliki luas sekitar 10 hektar.  Kawasan yang memang rapat dengan pohon besar ini kini dikembangkan warga. Salah satunya usaha agrowisata, seperti tracking di tengah perkebunan kopi, kakao, buah tropis, dan aneka rempah lokal. 

Di papan namanya tertulis I Love BAS. Singkatan dari Buana Amertha Sari, nama perusahaannya. Masuk ke kawasan perkebunan, udara sangat sejuk dikarenakan berada diatas 1000 meter permukaan laut dengan pohon besar seperti kopi, kakao, papaya, kelapa, pisang, sampai tanaman perdu aneka rempah. Di masing-masing pohon ada tulisannya dalam bahasa Inggris. Paling banyak memang pohon kopi karena daerah ini berada sekitar 900 - 1200 meter dari permukaan laut ini. Di kejauhan juga terlihat bukit menghijau yang dibatasi sungai.

I Wayan Murdika selaku pemilik, mengaku kebun ini milik orang tua dan sejak 2006 baru ramai dikunjungi turis setelah dikembangkan sebagai agrowisata. Agar lebih atraktif, BAS memperlihatkan cara proses kopi dari biji mentah menjadi bubuk. Sebuah sudut didesain seperti dapur tradisional dengan tungku kayu. Aneka biji kopi diperlihatkan seperti arabika, robusta, sampai luwak yang masih ngetren dan mahal.

Di tengah kebun juga terlihat ada dua kandang berisi hewan luwak yang dikandangkan. Tentu saja dengan dua kandang tak bisa memproduksi luwak dalam jumlah banyak. Kebanyakan turis ingin mengetahui bentuk luwak itu seperti apa. Titik paling ramai adalah di kedai kopi di tengah kebun. Dengan panorama bukit hijau di seberang lembah, para turis menyesap aneka jenis kopi yang disediakan ada yang gratis dan ada pula yang berbayar.

Galeri :
[pgallery]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFlrw2rx4_3JcmxPIF-jqC3Nj_ibb_KmoXPNDK9uXDpPLXF1XJntpLJ8O0mM4tiXtvTfpx-pxvYujyq-RVrtKZJtzDMLHZsbxSAV_Pg7dkFwZR8SxUePJq4I47PGszS5jrMziDFTMDX3k/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzFaFKEaHSgLKND6pGTHXETlYWqXVoEWdyq9h9Vq0MqX0z_e9aNUMRKStsCnkUDLhF4AkXh6AHrVSFDctmHgr4LDeuJvCaUaYdPPEmlWwGLQwBq1bPGBwC3Y_WT81Te37-_3QWWOANAXY/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYrusV2JfbfnqcsJ1w0SRIUUvpMJ5XWags3W1xKVjcLlzTAyQppa1PBGOWSrkLjfOgsTiqXETJb85VTgfGFMasEXyQIxxByY0LlJv9U0FOWZl0-9mMJnW6bbqNpR16E1DzVNSiF2WURT8/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk5TSbzJTn1jvTd7A3W8HxNKhxjzqzMlB9c66nxpqrpn_oZKBSEUycndY1EYJ7x2EWZ7FsaG2609gcJsFNoS4t2j6x6pBKXI_ShdtshNu0fhjQ9F-Cg4EnVnQGK1Eievvhtu8c1Rz0DXE/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo8yya2o149sd2EmlxvEeDC_vMOdECb7ZKvk1g7eBjpBkUAWGdoiFbEHmSPhe0jUvDgRxVejkHaLc42SNtjGTqg8rwnhwN-IkL9J420gxXHeCBhy5BvL1eNw49ORmH0exIs3HtGwYibh8/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WyCZLbY73rFv2v2FTfWWfOO_60jCIxhKd4FGAjbR3b3Qp4HYvgDFilMmPUdJnLYQjFoIgdtfGt9Uzk9nq8Tb_4dU3WSOpphXNeIUyDaAb70_qJzYDZiIJXtSTzJ_agf0fHRTkFyewtg/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzoL6_g6tdkBhmMHC9kRdoxbqqsL1cJEmRkO53uylyOS0YOBrrin8XGM6oBBKxO3Q3ZOK3TO34bEaVyK3pizZDK7BiX-zQrP9wVaqYzER4l98mqfqx7WHUwY_x8n-UHYRORAfXvOR93dc/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlqykYpwSGqJkyHY4Ye8X-jUp3x1ShbWMgKJgbUujkr_eWHGRjXXvt3ScR0vNQIWV9mXj7z2nGj-cd0a573vscCD8FBLkW9vaaR2LLhBKjy24WxaGjD-tmRNaZFkFEM_hlSgk99wO3d4/w300-h193-rw/"][/img]
[img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiumR3WstOJMai2aVLYX9iI2jrDaD-Yvx6pAWlJ0R4khTfReYdEapcEZg8lLWk2jWeHngaC22FdqSslwiFSHlp0OY0Q-qmUa4HDFQCg4LiNrcMTQ5d1x22poVHRrWYZIGzgRLglz6fQpwE/w300-h193-rw/"][/img]
[/pgallery]
Fasilitas :

Objek Agrowisata BAS bisa dibilang sebuah wisata alam yang memiliki beberapa fasilitas dan pelayanan di antaranya sebagai berikut :
  • Area Parkir kendaraan
  • Caffe 
  • Kamar Mandi / MCK
  • Tempat Istirahat / Rest Area
  • Pembuatan Kopi
Transportasi :

Bagi wisatawan asal kota Bangli sudah tidak bingung lagi untuk mendatangi lokasi Objek Agrowisata BAS. Akan tetapi bagaimana bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, tentu mereka bingung dan takut kesasar. Tentunya sarana transportasi apa yang anda pakai untuk berwisata ke Objek Agrowisata BAS dengan memakai kendaraan pribadi seperti : mobil atau motor pribadi. Anda bisa meminta panduan arah ke Objek Agrowisata BAS di Google Maps yang terpasang di smartphone anda. Karena memakai kendaraan pribadi akan lebih menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.

Akan tetapi jika anda memakai kendaraan umum seperti : BIS umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar, pasalnya anda bisa berhenti di Kecamatan Susut. Setelah itu melanjutkan dengan menggunakan ojek menuju Desa Penglumbaran hingga sampai di lokasi Objek Agrowisata BAS tersebut. 

Saran dan Tips :

Saran dan Tips sebelum menuju ke tempat Objek Agrowisata BAS, yaitu pantaulah cuacanya terlebih dahulu supaya tidak menghalangi liburannya. Anda perlu mempersiapkan keperluan yang akan butuhkan seperti membawa bekal, air minum dan lainnya. Serta beberapa barang tambahan seperti  kamera yang tentunya anda pasti ingin mengabadikan moment bersama kelurga ataupun teman - teman anda.

Jangan lupa bawa perlengkapan kesehatan (contohnya adalah sabun, tissue basah, obat-obatan, antiseptik). Siapkanlah fisik dan kendaraan anda supaya liburan anda berjalan dengan lancer, jaga kondisi diri anda dan selalu berhati - hati.



Pencinta Wisata Alam khususnya di Bali terdapat sebuah tempat yang memiliki daya tarik dan minat wisatan sendiri, Wisata Alam Penelokan tidak hanya menyediakan satu tempat destinasi wisata. Tetapi juga memiliki wisata pendukung lainnya berikut akan kami ulas tentunya.

Letak :



Kawasan Taman Wisata Alam Panelokan terletak di Desa Batur Tengah, Desa Abang Batudinding, Desa Suter, Desa Buahan dan Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kawasan ini termasuk dalam SWP DAS Oos Jinah. TWA Panelokan berada di wilayah Resort KSDA Panelokan, Seksi Konservasi Wilayah II Balai KSDA Bali.

Wisata Alam :


Panelokan, yang sesuai dengan namanya dalam Bahasa Bali (penelokan) yang berarti tempat untuk melihat-lihat merupakan lokasi yang paling strategis untuk menikmati pemandangan alam.

Kawasan ini terletak di ketinggian antara 1.200-1.500 mdpl dengan udara yang sejuk dan segar. Mempunyai panorama yang sangat indah dan unik karena dari kawasan ini dapat dilihat panorama Gunung Batur dan danaunya. Apabila udara cerah, dapat pula dilihat puncak Gunung Agung, sebagai gunung tertinggi di Bali (3.200 mdpl), yang menjulang di sebelah Tenggara. Disamping itu terdapat Gunung Abang, sebagai obyek/lokasi pendakian gunung untuk melihat matahari terbit di sekitar Gunung Agung. Rute pendakian ke Gunung Abang, dimulai dari kawasan TWA ini.




Kegiatan wisata yang dapat dilakukan antara lain menikmati panorama alam yang khas dan udara yang sejuk, lintas alam (hiking), rekreasi, perkemahan (camping), outbound, petualangan hutan (jungle trekking) dengan pendakian gunung, pengamatan satwa (wildlife  watching), wisata pendidikan dan penelitian, wisata vulkanik gunung api dan danau batur baik secara geologi maupun morfologi, wisata religi/spriritual dengan upacara keagamaan dan Dewa Yadnya, Pitra Yadnya dan Manusia Yadnya, dan berfoto (photo hunting).

Flora :

Berdasarkan hasil lnventarisasi potensi tahun 2006 oleh Balai KSDA Bali dapat diketahui bahwa tanaman yang ada merupakan Hutan Tanaman tahun 1964 sampai 1978, dengan jenis tanaman Ampupu (Eucalyptus urophylla), Puspa (Schima noronhae), Albisia (Albizia falcataria) dan Akasia (Acacia decurrens), walaupun dapat dijumpai tegakan alam yaitu Cemara Gunung (Casuarina junghuhniana) namun jumlahnya sangat sedikit dan tumbuh secara sporadis pada lokasi-lokasi yang sulit dicapai.

Fauna :

Dari hasil perjumpaan satwa mamalia terdiri dari Monyet, Anjing Kintamani, Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix javanica) serta Trenggiling (Manis javanica). Sedangkan jenis aves yang dijumpai seperti Elang Laut (Haliaeetus leucogaster), Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus), Ayam Hutan (Gallus sp.), Tekukur (Streptopelia chinensis), Prenjak (Prinia familiaris), Kepodang (Oriolus chinensis).

Aksesibilitas :

Kawasan TWA Panelokan dapat dicapai dengan mudah melalui jalur darat serta adanya jalan raya yang melintas di dalam kawasan. Dari Denpasar dapat ditempuh dengan jarak 53 km,  dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam, sedangkan dari kota Singaraja dengan jarak tempuh 65 Km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan.

Fasilitas :
  • Sarana Transportasi :
          Untuk mengakses tempat wisata di jalan raya penelokan, sebelah selatan Desa Batur Tengah, Kintamani Bangli Bali ini sangat mudah, anda bisa menggunakan beragam model alat transportasi, mulai dari bawa kendaraan sendiri, naik taksi meter hingga Sewa atau Rental Mobil di Bali.
    Untuk rute jalannya sendiri, sebenarnya saat ini sudah sangat mudah, terlebih jika anda sudah menggunakan aplikasi petunjuk jalan seperti Google Maps.
  • Toilet Umum
  • Tempat Kuliner
          Kintamani Restaurant Grand Puncak Sari 2, di Jalan Raya Penelokan, Kintamani, Batur Tengah.Menu makanan di restaurant ini sangat bervariasi, mulai dari menu kuliner lokal, nusantara dan western food juga tersedia dan rasanya enak. Harga Makanan dan minumannya bervariasi juga, namun masih sangat terjangkau bagi ukuran wisatawan indonesia juga, disesuaikan dengan kebutuhan.
Biaya :
  • Harga Tiket , yang resmi dan terbaru saat ini adalah setiap orang akan dikenakan tarif Rp.15.000/orang.
Wisata Lainnya :

Pemandian Air Panas Toya Bungkah



Toya Bungkah adalah nama pemandian air panas Kintamani. Arti dari nama Toya Bungkah berasal dari dua suku kata, Toya artinya air dan Bungkah artinya bongkahan batu. Karena sumber air panas berasal dari akuifer di kedalaman 635 meter dari permukaan tanah yang memiliki suhu air sekitar 50 derajat celcius.
  • Jenis Kolam Air Panas, Di area pemandian air panas Toya Bungkah terdapat 4 jenis kolam. Bagaimana jika bersama anak-anak, apakah tersedia kolam untuk anak-anak?
  1. Kolam air panas untuk anak.
  2. Kolam Natural Therapy Hot Spring Water, untuk terapi air panas. Di kolam ini tersedia pancuran air panas dengan suhu air sekitar 38° – 40° Celcius.
  3. Kolam Floating Sunburn. Bagi anda yang suka berendam sambil berjemur dengan terpaan sinar matahari, maka kolam Floating Sunburn, cocok untuk anda.
  4. Kolam Untuk Berenang.
Selain dapat menikmati berenang dengan air panas alami, keunikan dari pemandian air panas Kintamani karena lokasinya yang berada di pinggir danau Batur. Jadi setiap pengunjung yang berkunjung ke pemandian air panas Toya Bungkah Kintamani, dapat berenang dan berendam sambil menikmati pemandangan danau Batur Kintamani.

Fasilitas Pemandian Toya Bungkah :



Demi menunjang kenyamanan pengunjung saat menikmati liburan di pemandian air panas Toya Bungkah Kintamani, fasilitas seperti restoran juga tersedia. Selain restoran, pool bar, fasilitas toilet, ruang ganti baju juga tersedia di tempat ini.
Rasa lapar setelah berendam di kolam air panas pasti akan terasa. Pembaca dapat memesan makanan di restoran yang berada tepat diatas kolam. Beberapa gazebo juga tersedia di sekitaran areal pemandian air panas, yang pengunjung dapat pergunakan.

Tiket Masuk Domestik :

  • Dewasa, Rp 60.000 / orang.
  • Anak-Anak, Rp 30.000 / orang.
Keterangan Tiket Masuk Pemandian Air Panas Toya Bungkah :
  • Termasuk welcome drink, yang dapat dipilih seperti jus dan soft drink.
  • Disediakan handuk.
  • Locker tersedia.
  • Sabun dan shampo.
  • Termasuk penggunaan fasilitas toilet dan ruang ganti baju.
  • Harga tiket masuk dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.


Di Bali terdapat banyak tempat melukat yang diyakini memiliki tuah tertentu, seperti halnya di Kabupaten Bangli, tempat melukat yang cukup populer di sini adalah Pancoran Tirta Sudamala yang terletak di desa Bebalang, tempat ini sudah cukup populer. Dan sekarang ada satu tempat lagi untuk genah melukat di Bangli yang cukup terkenal namanya Pura Taman Pecampuhan Sala, keberadaan tempat ini sudah cukup lama, namun baru dipopulerkan oleh para pengunjung yang pernah melukat ke sini.

Seperti namanya Pura Taman Pecampuhan Sala, tempat melukat di Bali tersebut berupa beji yang terletak di bawah “Pura Taman”, sedangkan “Pecampuhan” adalah pertemuan antara aliran dua sungai, sedangkan “Sala” adalah nama tempat dimana pura tersebut berada.

Lokasi :

Alamat atau lokasi dari Pura Taman Pecampuhan Sala berada di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Berada sekitar 4.5 km sebelah Barat kota Bangli, sedangkan jarak dari Denpasar sekitar 40 km, dan jarak dari tempat melukat Pancoran Tirta Sudamala 7.5 km.



Akses menuju ke lokasi, anda perlu jalan kaki menuruni anak tangga, sekitar 100 meter dari jalan raya, walaupun belum ada parkir yang memadai, anda bisa parkir di pinggir jalan, warga di sana sangat ramah, kalau merasa tersesat carilah Banjar Sala, maka semua orang akan tahu.


Seperti diketahui, setiap tempat atau genah melukat (meruwat) di Bali memiliki tuah dan khasiat masing-masing, dengan keyakinan penuh, dan rasa bakti yang tulus ikhlas niscaya apa yang diinginkan akan membawa kebaikan bagi diri sendiri dan juga keluarga. Untuk tempat melukat letaknya tepat di bawah Pura Taman, di sana terdapat 9 buah pancoran, terbagi menjadi dua tempat terpisah. Bagian pertama yang paling atas terdapat 7 buah pancoran, dengan tinggi pancoran kira-kira mencapai 3 meter di tempat ini dibuat kolam penampung air setinggi 1 meter.


Kemudian 2 buah pancoran letaknya di bagian bawah pinggir sungai. Selain dari air suci yang mengalir dari 9 buah pancoran tersebut, tempat penglukatan lainnya adalah di sungai yang merupakan tempat pertemuan aliran dua buah sungai (campuhan). Dua sumber aliran sungai tersebut dinamakan Grojogan pesiraman Tan Hana untuk aliran sungai sebelah kiri dan Grojogan Pesiraman Dedari untuk sumber aliran air sebelah kanan. 

Untuk aliran sungai yang ke kiri terdapat sebuah pancoran lagi tempat melukat. Air yang mengalir di masing-masing sungai tersebut sangat jernih, sehingga menambah kesejukan hati dan pikiran bagi mereka yang ingin melukat.

Yang cukup menarik di tempat penglukatan Pura Taman Pecampuhan Sala, di setiap sungai tersebut terdapat air terjun, akses menuju lokasi sedikit menantang tetapi tidak terlampau sulit. Pemandangan air terjun cukup menarik dan eksotis, diapit oleh tebing-tebing batu yang mempercantik air terjun tersebut. Bagi mereka yang cinta keindahan, tentu tidak akan melewatkan tempat tersebut untuk sekedar foto selfie, mengabadikan perjalanan wisata religi anda.

Airnya yang mengalir jernih memang sangat ideal juga untuk mandi, membasuh tubuh membersihkan raga dan secara spiritual membersihkan rohani anda, terasa segar dan menyenangkan, ditambah keindahan alam sekitarnya yang asri, hijau dan sejuk. Menikmati keindahan alam nyata dan spiritual di tempat ini, anda akan merasa betah berlama-lama menikmati kesegaran aliran mata air di  Penglukatan Pura Taman Pecampuhan Sala.

Informasi tentang Pura Taman Pecampuhan Sala, melengkapi daftar tempat melukat di Bali, seperti halnya tempat penglukatan lainnya, Pura Taman Pecampuhan Sala ini dipercaya memiliki tuah dan khasiat seperti Tirta Pule untuk pengobatan, Tirta Pandan untuk penolak Bala, Tirta Bungbung untuk kelancaran ekonomi dan Tirta Tulak Wali untuk keharmonisan keluarga, mempererat hubungan suami istri agar langgeng.

Tentunya dengan dasar keyakinan yang tinggi, rasa bakti dan tulus ikhlas, tempat ini diyakini bertuah dan sakral. Pada saat hari raya besar atau hari suci bagi umat Hindu seperti Banyupinaruh, purnama, tilem dan kajeng Kliwon, banyak umat Hindu yang datang ke tempat ini.

Wisata spiritual ke Pura Taman Pecampuhan Sala memang terasa spesial, di saat anda akan melakukan acara melukat, anda akan dipandu dan diarahkan oleh seorang pecalang yang bertugas di Pura Taman Pecampuhan Sala, bahkan mereka siap berbasah-basah juga menyebrangi sungai untuk mengantar anda ke lokasi melukat, termasuk juga mereka bisa mengantar ke tempat air terjun yang berada di dua sungai tersebut, mereka dengan sabar mengarahkan para pemedek menuju tempat melukat, bahkan anda bisa meminta bantuan mereka untuk sekedar foto selfie di tempat-tempat cantik seperti air terjun.

Para Pecalang dengan sukarela mengantar anda dan itupun tidak dipungut bayaran sepeserpun, tetapi tentunya kita sebagai umat beragama, sebagai ucapan terima kasih kepada Ida Bhatara yang melinggih di Pura Taman Pecampuhan Sala dan terima kasih kepada warga setempat, bisa dengan sukarela menghaturkan dana punia seiklasnya.

Keberadaan tempat melukat di Bali ini sudah lama, karena baru populer, maka sejumlah tempat dibenahi dan penambahan sejumlah fasilitas seperti ruang ganti dan sejumlah pelinggih di tempat penglukatan juga direhab. Jika anda berencana melukat pastikan juga membawa pakaian ganti, karena akan dipastikan akan basah kuyup, apalagi anda melukat di campuhan sungai. Untuk itu perlu pakaian ganti untuk sembahyang. Jika anda suka foto selfie terutama di kawasan sungai dan air terjun, hati-hati dengan kamera anda karena melewati areal yang dipenuhi dengan aliran air.

Urutan Melukat Dan Sarana Banten Di Pura Taman Pecampuhan Sala :



Adapun urutan anda melukat dan melakukan persembahyangan di Pura Taman Pecampuhan Sala, melakukan persembahyangan terlebih dahulu di pelinggih depan tempat melukat, selanjutnya penglukatan mulai dari sungai Campuhan kemudian menuju sungai sebelah kanan (Grojogan Pesiraman Dedari) sekaligus menikmati indahnya air terjun. Selanjutnya menuju sungai sebelah kiri (Grojogan pesiraman Tan Hana) di sini juga ada sebuah pancoran tempat melukat. 

Selesai melakukan penglukatan di areal sungai. Menuju dua buah pancoran di pinggir sungai, dan terakhir menuju ke tempat penglukatan dengan 7 buah pancoran. Selesai melukat, terakhir menghaturkan bakti (sembahynag) di Pura Taman.

Adapun sarana banten, bagi mereka yang pertama kali datang dengan tujuan melukat di Pura Taman Pecampuhan Sala diantaranya sebuah banten pejati, dihaturkan di tempat melukat, tetapi kalau ada banten pejati lagi setelah selesai melukat bisa dihaturkan di Pura Taman. Perbanyak juga canang sari untuk dihaturkan di sejumlah tempat melukat.

Pada setiap hari raya besar, jro mangku dan pecalang akan selalu stanby di lokasi, tetapi jika beliau tidak ada, sudah ada nomer telepon Jro Mangku dan Pecalang dipasang di sini. Jro Mangku Tirta : 0821-4478-2318.

Berikut Video dari Pura Taman Pecampuhan Sala :

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget